KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan
Kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penyusunan Tugas Terstruktur Perencanaan Bendungan
1dapat diselesaikan dengan baik.
Tak Lupa penulis ucapakan terima
kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas ini. Hal
yang sama juga penulis haturkan kepada Dosen Mata Kuliah Perencanaan Bendungan yang
telah memberikan pemahaman sehingga pengetahuan penulis tentang hidrologi lebih
meningkat.
Selaku manusia biasa, tentunya
penulis tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan Tugas berikutnya.
Billahi
Fii Sabilil Haq Fastabiqul Khaerat
Wassalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !
Makassar, Januari 2019
Penyusun
SOAL
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu bendungan yang dibangun dengan cara menimbunkan
bahan-bahan seperti : batu, krakal, kerikil, pasir dan tanah pada komposisi
tertentu dengan fungsi sebagai pengempang atau pengangkat permukaan air yang
terdapat di dalam waduk di udiknya disebut bendungan type urugan atau
“bendungan urugan”.
Suatu bendungan dapat di pandang dari
beberapa segi yang masing-masing menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula. Maka
pembagian tipe bendungan dapat dipandang dari 7 keadaan, yaitu : berdasarkan
ukurannya, tujuan pembangunannya, penggunaannya, jalannya air, konstruksinya,
fungsinya dan menurut ICOLD.
1.1
Pembagian Type Bendungan berdasarkan Ukuranya
Ø Berdasarkan
Ukurannya terbagi 2 yaitu
Ada dua type, yaitu bendungan besar
dan bendungan kecil :
·
Bendungan
besar (large dams), menurut ICOLD
defenisi bendungan besar adalah :
a. Bendungan yang tingginya lebih dari 15 m,
diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan.
b. Bendungan yang tingginya antara 10 m dan
15 m dapat pula disebut bendungan besar asal memenuhi salah satu lebih kriteria
sebagai berikut:
-
Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 m
-
Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m3.
-
Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang
dari 2000 m3/dtk.
-
Bendungan
menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya.
-
Bendungan
didesain tidak seperti biasanya (unusual
desaign).
·
Bendungan
kecil (small dams, weir, bendung)
adalah semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar
disebut bendungan kecil.
1.2
Pembagian Type Bendungan berdasarkan Tujuan
Pembangunannya
Ada dua type,
yaitu bendungan dengan tujuan tunggal dan bendungan serbaguna.
·
Bendungan
dengan tujuan tunggal (single purpose
dams) adalah bendungan yang di bangun untuk memenuhi satu tujuan saja,
misalnya pembangkit tenaga listrik atau irigasi (pengairan).
·
Bendungan
serbaguna (multipurpose dams) adalahbendungan
yang dibangun untuk beberapa tujuan misalnya : Pembangkit tenaga listrik dan
irigasi, pengendalian banjir, air minum dan industri, pariwisata dan lain-lain.
1.3
Pembagian Type Bendungan
berdasarkan Penggunaannya
·
Bendungan
untuk membentuk waduk (storage dams) adalah
bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu
kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
·
Bendungan
penangkap/pembelok air (diversion dams) adalah
bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat
mengalir masuk ke dalam saluran air atau terowongan air.
·
Bendungan
untuk memperlambat jalannya air adalah bendungan yang dibangun untuk
memperlambat aliran air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir besar.
1.4
Pembagian Type Bendungan berdasarkan Jalannya Air
·
Bendungan
untuk dilewati air (overflow dams) adalah
bendungan yang dibangun untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway).
·
Bendungan
untuk menahan air (diversion dams) adalah
bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air.
1.5
Pembagian Type Bendungan
berdasarkan Konstruksinya
1.5.1 .Bendungan
Type Urugan
Suatu bendungan yang dibendung dengan cara menimbunkan
bahan-bahan seperti: batu, krikil, dan tanah pada komposisi tertentu dengan
fungsi sebagai pengempang atau pengangkat permukaan air yang terdapat di dalam
waduk di udiknya disebut bendungan type urugan atau “Bendungan Urugan”.
Didasarkan
pada ukuran butiran dari bahan timbunan yang digunakan, secara umum dapat
dibedakan 2 type bendungan urugan, yaitu:
a. Bendungan
urugan batu (rock fill dam) disingkat
dengan istilah “Bendungan batu”.
b. Bendungan
urugan tanah (earth fill dam)
disingkat dengan istilah “Bendungan tanah”.
Selain
kedua jenis tersebut, terdapat pula bendungan urugan campuran, yaitu terdiri
dari timbunan batu di bagian hilirnya yang berfungsi sebagai penyangga, sedang
bagian udiknya terdiri dari timbunan tanah yang disamping berfungsi sebagai
penyangga tambahan, terutama berfungsi sebagai tirai kedap air.
Di dalam kegiatan-kegiatan baik
perencanaannya, maupun pelaksanaan pembangunannya, kedua type bendungan
tersebut mempunyai banyak persamaan-persamaan yang cukup nyata.
1.5.2 Klasifikasi
Bendungan Type Urugan
Sehubungan
dengan fungsinya sebagai pengempang air atau pengangkat permukaan air di dalam
suatu waduk, maka secara garis besarnya tubuh bendungan merupakan penahan
rembesan air ke arah hilir serta penyangga tondonan air tersebut.
Ditinjau
dari penempatan serta susunan bahan yang membentuk tubuh bendungan untuk dapat
memenuhi fungsinya dengan baik, maka bendungan urugan dapat digolongkan dalam 3
type utama yaitu :
a.
Bendungan
urugan homogen (bendungan homogen)
Suatu bendungan urugan digolongkan dalam type homogen,
apabila bahan yang membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari tanah yang
hampir sejenis dan gradasinya (susunan ukuran butirnya) hampir seragam. Tubuh
bendungan secara keseluruhannya berfungsi ganda, yaitu sebagai bangunan
penyangga dan sekaligus sebagai penahan rembesan air.
b.
Bendungan
urugan zonal (bendungan zonal)
Bendungan urugan digolongkan dalam type zonal, apabila
timbunan yang membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan dengan gradasi
(susunan ukuran butiran) yang berbeda-beda dalam urutan-urutan pelapisan
tertentu. Pada bendungan type ini sebagai penyangga terutama dibebankan kepada
timbunan yang kedap air (zone kedap air).
Berdasarkan letak dan kedudukan dari zone kedap airnya,
maka type ini masih dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
-
Bendungan urugan zonal dengan tirai
kedap air atau “bendungan tirai” (front
core fill type dam), ialah bendungan zonal dengan zone kedap air yang
membentuk lereng udik bendungan tersebut.
-
Bendungan urugan zonal dengan inti
kedap air miring atau “bendungan inti miring ” (inclined-core fill type dam), ialah bendungan zonal yang zone kedap
airnya terletak di dalam tubuh bendungan dan berkedudukan miring ke arah hilir.
-
Bendungan urugan zonal dengan inti
kedap air tegak atau “bendungan inti tegak ” (central-core fill type dam), ialah bendungan zonal yang zone kedap
airnya terletak di bidang tengah dari tubuh bendungan.
c. Bendungan
urugan bersekat (bendungan sekat).
Bendungan
urugan digolongkan dalam type sekat (facing),
apabila di lereng udik tubuh bendungan dilapisi dengan sekat tidak lulus air
(dengan kekedapan yang tinggi) seperti lembaran baja tahan karat, beton aspal,
lembaran beton bertulang, hamparan plastic, susunan beton blok, dan lain-lain.
Comments
Post a Comment