Skip to main content

Drainase Kota


BAB 111
KETENTUAN UMUM
TENTANG OPERAS1 DAN PEMEL1HARAAN

I. UMUM
 Ketentuan umum yang harus dipenuhi meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1)      Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal sebelum pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan kegiatan perencanaan pemrogram dan analisis biaya.
2)      Perencanaan merupakan tahap penyusunan konsep awal kerja di bidang operasi dan pemel iharaan.
3)      Pemrograman adalah tahap penyusunan rencana kerja rinci berikut kriteria dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan opeasi dan pemeliharaan.
4)      Analisis biaya adalah pembuatan perkiraan biaya operasional dari seluruh aspek yang terkait dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
5)      Sebagai pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan adalah penanggung jawab saluran drainase yang disusun dengan struktur organisasi kerja dan tanggung jawab yang jelas.

2. PENGOPERASIAN SISTIM DRAINASE PERKOTAAN
Sistiin drainase perkotaan akan beroperasi berdasarkan fungsi dan operasional seluruh subsistim yang direncanakan meliputi:

A.       Saluran yang berfungsi untuk menyalurkan air dari suatu tempat ke tempat lain dengan ketentuan teknis:
a.       Klasifikasi sistim saluran yang terdiri dari:
                       i.   Saluran terbuka, dengan jenis penampang trapesium, bujur sangkar, segitiga, setengah lingkaran dlsb.
                     ii.   Saluran tertutup berbentuk bulat (pipa) atau bujur sangkar (box culvert)
b.      Sistem atau tata saluran direncanakan sebagai satu kesatuan pola penanganan drainase perkotaan yang dimulai dari inlet saluran (drain inlet) hingga ke titik pelepasan (out-fall)
c.       Saluran direncanakan dengan dimensi tertentu untuk dapat menampung beban drainaseperrnukaan atau kawasan, hingga luas penampang bawah yang diperlukan harus tetap dipertahankan.
d.      Prinsip utarna operasional saluran adalah untuk mengalirkan air permukaan dari suatu kawasan ke titik pelepasan (outial0 sedapat mungkin ditahan dulu dalam kolam, bangunan resapan aiamibuatan agar mengisi air tanah (drainase berwavsmsan lingkungan).
 
 B. Bangu-nan perlintasan diperlukan pada titik silang pertemuan antara saluran alam atau saluran buatan dengan alingnment jalan yang diklasifikasikan menjadi;
a. Gorong-gorong (culvert) atau jembatan kecil dengan ketentuan sebagai berikut.
                    i.      Digunakan apabila bentang < 6 m
                  ii.      Lubang pemasukan dan pengeluaran gorong-gorong boleh dalam kondisi tenggelam guna menambah kapasitas hidrauliknya
                iii.      Mampu mengalirkan air permukaan metintas/keluar dari daerah kawasan jalan (ROW) dalam hal ini dapat menjamin kelancaran debit rencana
                iv.      Mampu memikul beban pada waktu pelaksanaan proyek yang mencakup beban lalu lintas jalan dan beban tanah
     b. Jembatan dengan ketentuan:
                       i.   Digunakan apabila bentang < 6 m
                     ii.   Jembatan tidak berada dalarn keadaan tenggelam kecuali hal-hal tertentu

C. Pintu air dioperasikan pada kondisi tertentu dengan ketentuan meliputi:
a.       Pintu ditutup penuh pada saat elevasi muka air disebelah hilir pintu lebih tinggi daripada elevasi muka air di saluran drainase
b.      Pintu dibuka penuh pada saat elevasi muka air disebelah hilir pintu lebih rendah daripada elevasi muka air di saluran drainase
c.       Untuk lebih mengoptimalkan fungsi pintu air sebagai banguna pelengkap sistim drainase maka jika memungkinkan pada setiap posisi pintu air dilengkapi dengan pompa.

D. Pompa dan rumah pompa merupakan bangunan pelengkap dengan kete-ntuan operasional meliputi:
a.       Dioperasionalkan pada kondisi tertentu yang berfungsi untuk mempercepat pengaliran pada:
                          i.Daerah genangan untuk dimasukkan ke dalam jaringan saluran drainase, atau badan air penerima
                        ii.Out-jal/ drainase, akibat naiknya elevasi permukaan air disebelah hilir karena debit banjir atau pengaruh pasang surut, sehingga sistim gravitasi tidak dapat berfungsi dengan baik.
                         iii.Kolam tandon (retensi) untuk dialirkan ke jaringan saluran drainase atau badan air penerima
b.Digunakan secara kombinasi dengan pintu air pada titik-titik out-fall saluran drainase, agar sistim yang direncanakan dapat berfungsi optimal

c.    Sebagai penggerak digunakan tenaga listrik serta disediakan diesel sebagai cadangan apabila listrik padam pada waktu-waktu tertentu yang dibutuhkan.
E.     Tanggul banjir, dalam operasionalnya akan berfungsi dengan ketentuan:
a.       Melindungi suatu wilayah dalam perkotaan dari limpasan air akibat banjir pada sungai atau naiknya permukaan air laut akibat pasang/surut
b.      Untuk lebih mengoptimalkan fungsi tanggul banjir sebagai salah satu bangunan pelengkap sistim drainase maka pelaksanaan operasionalnya dapat dikombinasikan dengan sistim pompa
F.      Alat pembersih saluran, terdiri dari truk dan alat berat lainnya seperti hydraulic excavator dengan ketentuan operasional:
a.          Membersihkan/mengangkat sampah yang ada dalam saluran dan dilakukan pada lokasi penimbunan seperti pada filter penangkap sampah atau lokasi yang membutuhkan
b.         Membersihkanlmengangkat endapan lumpur atau pasir yang ada pada dasar saluran, terutama pada loka.si bangunan penangkap pasir
c.          Mengangkat sampah dan sedimen ke dalam truk pengangkut untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir
G.    Bangunan peangkap pasir atau sedimen (sediment trap) dioperasionalkan dengan ketentuan:
a.       Pengendapan dilakukan dengan melewati aliran pada bangunan tertentu yang mempunyai kemiringan dasar relatif kecil atau datar, sehingga te-rjadi aliran kecepatan minimum
b.      Bangunan penangkap pasir atau sedimen digunakan pada daerah tertentu yang alirannya banyak mengandung endapan layang maupun dasar.
H.    Bangunan terjun dioperasionalkan dengan ketentuan;
a.       Ditempatkan pada jalur saluran dengan kemiringan eksisting yang kritis dan curam, sehingga kriteria batas maksimum dapat dipertahankan
b.      Untuk meredam energi akibat terjadi aliran jatuh bebas, maka dalam struktur bangunan terjun akan dilengkapi dengan kolarn olakan
b.      Operasional bangunan terjun dilakukan dengan sistim gravitasi
I.        Kolam tandon merupakan tampungan sementara dengan ketentuan operasional:
a.       Menampung air permukaan atau aliran dari saluran untuk sementara waktu, sebelum dialirkan ke jaringan saluran drainase atau badan air penerima
c.       Penampungan sementara dapat dilakukan berkaitan dengan pengaruh naiknya muka air di jaringan saluran atau badan air penerima, akibat banjir atau pasang surut.
d.      Untuk lebih mengoptimalkan fungsi kolam tandon, dalam pelaksanaan operasionalnya dapat dikombinasikan dengan sistim pompa atau pintu air.

BAB IV
TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE

Ada 4 (empat) macam pekerjaan pemeliharaan yaitu:
         Perneliharaan rutin adalahpekerjaan yang selalu dilakukan berulang-ulang pada waktu tertentu, misalnya setiap hari.
         Pemeliharaan berkala merupakan pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, sebulan sekali atau setahun sekali.
         Pemeliharaan khusus dapat dilakukan ap abila saluran mengalami sif m a atnya enddak. kerusakan yang
         Rehabilitasi, dilakukan apabila saluran mengalarni kerusakan yang menyebabkan aliran tidak sesuai lagi dengan debit banjir.

1.        JENIS PEMELIHARAAN RUTIN SALURAN TERBUKA PRIMER DAN SEKUNDER
a. Jenis pemeliharaan
         Mengangkut sampah yang hanyut
         Membuang tumbuh-tumbuhan (guima)
b. Cara pelaksanaan
         Membersihkan saluran dari sampah dan tumbuh-tumbuhan pada saluran yang berpenampang lebar dan dalam.
         Persiapan
         Peralatan yang diperlukan: perahu dengan kapasitas 2 (dua) orang; dayung; serokan; tali; gergaji; karung plastik; gerobak dorong; pikulan dan alat angkut (truck). Sedangkan sumber daya manusia terbagi menjadi regu dengan setiap regu terdiri atas 1 (satu) mandor dan 7 — 10 pekerja.
         Pelaksanaan
Ø  Melakukan penjelasan terhadap para pekerja tata cara maupun segala sesuatu pekerjaan yang akan dikerjakan
Ø  Angkat sampah dan tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan perahu pada saluran pfimer yang dalam dan lebar dengan menggunakan jaring kecil oleh dua orang petugas
Ø  Tarik pohon-pohon yang hanyut dan angkat, apabila kayunya besar sebaiknya, dipotong-potong lebih dahulu dengan gergaji.



Ø  Angkat sampah dari dalarn perahu ke tepi saluran dan masukkan ke dalam karung plastik
Ø  Pikul karung yang telah diisi sampabitumbuhan apabila Iokasi alat angkut seperti dump trudc dan lainnya dekat dengan lokasi pekerjaan atau dengan menggunakan gerobak dorong apabila lokasi tempat bekerja dekat dengan jaian yang dapat dilewati kendaraan
Ø  Bawa sampah tersebut ke tempat pembuangan yang telah ditentukan

2.      JENIS PEMELIHAIRAAN BERKALA SALURAN TERBUKA PRIMER DAN SEKUNDER

a.    Jenis Pemeliharaan Mengangkat sedimen yang ada di saluran, umumnya dilakukan satu musim sekali, biasanya pada musim kemarau.
b.    Cara melaksanakan Pemeliharaan Berkala
         Membersihkan sedimen dalam saluran primer dan sekunder berpenampang lebar pada saat kering.
         Persiapan Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak dorong roda satu, karung plastik, tali rafia, golok, palu, kendaraan sebagai alat angkut, gergaji mesin, gergaji tangan dan tali tambang sedangkan sumber daya manusia dibutuhkan setiap regu kerja terdiri dari 1 (satu) mandor dengan 10-12 orang pekerja.
         Cara pelaksanaan Jumlah regu bergantung dengan kebutuhan yang diperlukan dan cara pelaksanaan sebagai berikut:
Ø  Lakukan penjelasan dan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai
Ø  Cangkul sedimen ke pinggir saluran oleh sebagian pekerja dan bila dalamnya saluran lebih dari 2 (dua) meter gunakan katrol untuk mengangkat sedimen ke atas
Ø  Masukan sedimen ke dalam karung plastik oleh dua orang pekerja dimana pekerjaan dimulai dari hilir ke arah hulu sekalipun pekerjaan dilaksanakan oleh beberapa regu
Ø  Pikul sedimen ke dekat dump truck jika dekat saluran atau menggunakan gerobak dorong seperti beroda tinggal jika jauh
Ø  Naikkan ke atas dump truck dan buang ke tempat pernbuangan akhir.



3.    PELAKSANAAN PERBAIKAN KERUSAKAN RINGAN PADA SAI,URAN TERBUKA

A.    Perbaikan kerusakan ringan pada saluran primer dan sekunder dari pasangan batu. Dasar saluran primer dan sekunder yang lebarnya Iebih dari 7 (tujuh) meter, dasar salurannya umumnya adalah dari tanah. Oleh karena itu perbaikan hanya pada dinding sal uran yang salah satunya diakibatkan oleh penurunan atau kerusakan pada pondasi.

1.      Persi apan Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak dorong roda satu, karung plastik, golok, palu, gergaji tangan. Sedangkan bahan adalah semen, pasir, batu belah, kotak adukan, waterpass, sendok tembok.
2.      Tahap Pelaksanaan
         Bersihkan bagian yang rusak
         Pada tanah dibagian belakang yang akan dibersihkan
         Siapkan batu belah, pasir, semen, dan kotak kayu sebagai tempat adukan
         Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang karung-karung pasir dua lapis yang diantaranya di isi dengan tanah liat
         Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering
         Buat adukan dengan perbandingan 1 (satu) ember semen dengan 2 (dua) pasir di pinggir saluran
         Pasang pasangan batu belah dan buat siar timbul dan rapihkan kembali sisa-sisa adukan yang tidak terpakai
         Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering dengan mengangkut karung-karung pasir sebagai tanggul
         Naikkan benda dan peralatan serta karung-karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi.

B.     Perbaikan Saluran pada Dinding Plat Beton dan Pondasi pada Saluran Primer Dasar saluran primer yang lebar, umumnya adalah tanah tanpa pasangan. Tujuannya agar dapat meresap kedalam tanah. Oleh karena itu perbaikan hanya pada dinding saluran yang rusak atau pecah karena pondasinya rusak.







J.       Polder dioperasionalkan dengan ketentuan :
a.       Menggunakan system tanggul banjir sehingga aliran dari daerah lain tidak dapat masuk dan begitu juga sebaliknya
b.      Pada saat permukaan air dibadan air penerima naik akibat banjir atau pasang, pintu air ditutup guna mencegah aliran dari bawah kedalam saluran atau kawasan polder
c.       Pada saat permukaan air surut, pintu air akan dibuka dan aliran air dapat dialirkan secara gravitasi
d.      System pompa digunakan untuk mempercepat proses pengeluaran/pemindahan aliran dari kawasan polder ke badan air penerima, pada saat permukaan air naik akibat banjir atau pasang, genangan air yang terjadi dapat direduksi
K.    Drain inlet yang ditempatkan pada titik-titik kawasan tertentu seperti jalan, pemukiman, perkantoran yang dioperasionalkan dengan ketentuan :
a.       Sebagai lubang pemasukan awal system drainase
b.      Ditempatkan opada posisi lebih rendah dari kawasan yang akan dilayani
c.       Dilengkapi dengan kisi penyaring sampah, untuk menyaring sampah masuk kedalam system jaringan
d.      Tipe drain inlet diklasifikasikan :
                                                              i.      Saluran samping jalan yang menampung beban aliran permukaan jalan serta daerah sekitarnya
                                                            ii.      Bak penangkap air permukaan (catch basin) yang sejenisnya terdiri dari :
1)      Inlet got tepi (guttuer inlet)
2)      Inlet batu tepi (curb inlet), yang biasa digunakan untuk trotoar jalan
                                                          iii.      Pipa samping adalah pipa yang menghubungkan antar catch basin dan pipa riool air hujan yang terletak dibawah jalan
L.     Out-fall atau titik pelepas merupakan bangunan tempat pelepasan aliran air dari jaringan drainase ke badan air penenrima dengan ketentuan :
a.       Bila elevasi dasar pembuangan berada diatas elevasi muka air di badan air penerima sepanjang tahun, digunakan system gravitasi murni
b.      Bila elevasi dasar pembuangan berada dibawah elevasi muka air dibadan air penerima pada periode-periode tertentu, digunakan kombinasi system gravitasi dan pintu air
c.       Bila elevasi dasar pembuangan berada dibawah elevasi muka air di badan air penerima sepanjang tahun, digunakan system kombinasi antara pintu air dan pompa
3.      PEMELIHARAAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

Pemeliharaan system drainase perkotaan mencakup bentuk pemliharaan dan perbaikan yang dilakukan untuk menjaga tetap berfungsinya system drainase yang ada. Untuk itu diperlukan kegiatan atau langkah tindak yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada prasarana dan sarana drainase, yang terdiri atas informasi :
1)      Pengenalan setiap bagian prasarana dan sarana system drainase
2)      Inspeksi dan dokumentasi terhadap sarana dan prasarana sebagai masukan dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan yang terdiri informasi atas :
a.       Panjang dan dimensi saluran
b.      Potongan melintang saluran
c.       Kondisi gorong-gorong
d.      Kondisi drain inlet, pintu air out-fall
e.       Debit dan kondisi pompa
f.        Dll
3)      Berdasarkan dokumentasi yang dibuat lebih lanjut yang disusun program pemliharaan dan perbaikan
4)      Untuk mengontrol dan mengendalikan program yang disusun dilakukan supervise pelaksanaan program sekaligus sebagai wadah memeperbaiki dokumentasi prasarana dan sarana yang ada

Pemeliharaan system drainase perkotaan dapat dikategorikan menjadi :
1)      Pemeliharaan rutin yaitu bentuk kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terus-menerus sepanjang tahun dibawah koordinasi penanggung jawab system drainase dengan lingkup pekerjaan :
a.       Dilaksankan oleh staff lapangan untuk :”
                                                              i.      Penjaga pintu air
                                                            ii.      Penjaga pompa
                                                          iii.      Pekerjaan saluran
b.      Dilaksanakan swakelola dibawah pengawasan staf yang ditunjuk oleh penanggung jawab drainse
2)      Pemeliharaan berkala, mencakup urutan
a.       Penanganan pengerukan lumpur/sedimen di saluran
b.      Normalisasi penampang saluran
c.       Pemeliharaan berkala pintu air dan bangunan
d.      Perbaikan kantor dan perumahan
e.       Pergantian peralatan dan suku cadang alat mekanis
f.        Pekerjaan tertunda tahun sebelumnya
3)      Pemeliharaan darurat terbatas pada perbaikan sementara saluran maupun bangunan  pelengkap yang mendesak untuk ditangani karena secara fisik dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan berkaitan dengan :
a.       Tidak berfungsinya system secara optimal
b.      Membahayakan bagi jiwa manusia, harta benda serta prasarana-sarana perkotaan lainnya

1.        Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop , linggis, kotak kayu bergagang,gerobak dorong  roda satu, karung plastic, golok, palu, gergaji tangan. Sedangkan bahan adalah semen , pasir, batu belah, kerikil/splint, kotak adukan, waterpass, sendok tembok, dan tenaga kerja adalah tukan batu, tukan kayu, pembantu tukan.
2.        Tahap Pelaksanaan
·         Hancurkan blok beton yang rusak, bongkar dan berihkan dengan palu dan sikat
·         Buat cetakan sesuai dengan ukuran yang rusak tersebut
·         Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang karung- karung pasir dua lapis yang diantaranya  diisi dengan tanah liat
·         Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering
·         Angkut material dan peralatan ke lokasi yang akan diganti plat betonnya
·         Buat adaukan beton tulang 1 semen : 2 Pasir : 4 kerikil(split)
·         Cor cetankan plat beton yang telah dipasangi besi beton sesuai dengan ukuran menggunakan campuran 1 semen : 3 pasir : 3 split
·         Keringkan coran beton minimal 7 hari
·         Angkat plat Beton yang sudah kering inimal 7 hari setelah pengecoran ke lokasi yang rusak
·         Letakkan plat beton pengganti pada bagian yang rusak dengan spesi adukan 1 semen : 3 pasir
·         Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering dengan mengagkut karung-karung pasir sebagai tanggul
·         Naikkan benda dan peralat serta karung-karung pasir yang sudah tidakterpakai lagi
5.        PEMELIHARAAN SALURAN TERBUKA TERSIER
Ada 2 (dua) cara pemeliharaan  saluran tersiaer yaitu:
·         Gotong royong oleh masyarakat untuk saluran di llingkungan pemukiman atau didalam lingkungan  perumahan (drainase local)
·         Dilakukan oleh pemerintah daerah kota/kabupaten
6.        PEMELIHARAAN SALURAN TERTUTUP
1.      Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, pompa, tangga, tali, katrol, sepatu boat, topi kerja, linggis, ember, masker.
2.      Tahap Pelaksanaan
·           Bersihkan bagian yang rusak dengan memeriksa man-hole untuk mengetahui  diman tempat sumbatan, ciri-ciri lokasi luban yang tersumbat adalah lubang control disebelah hulu penuh dengan air sedangkan lubang control yang hilir kering
·           Turunkan tangga pada man-hole yang kering
·           Sebagian pekerja  memompa air di man-hole yang penuh air untuk mendorong sampah yang menyumbat
·           Naikkan dalam dump truck karung sampah yang sudah di ikat
·           Buang sampa dari man-holeketempat yang sudah di tentukan
7.        PERBAIKAN SALURAN TERTUTUP
A.       Perbaikan/Penggantian Tutup Lubang Manhole
Tahap Pelaksanaan
a.         ukuran lubang ma-hole baik yang segi empat maupun bundar
b.         bahan yang diperlukan semen pc, kerikil/split, papan, kaso, besi beton, cangkul, sendok tembok
c.         buat cetakan man-hole
d.         pasan besi beton sesuai dengan kebutuhan
e.         buat adukan coran betondengan perbandingan 1 semen:  2 pasir : 3 kerikil/split
f.          corkan adukan kedalam cetakan
g.         bukalah cetakan papan adukan setelah coran beton berumur minimal 7 hari
h.         pasang tutup man-hole ke tempatnya
i.           rapikan bekas dan peralatan pembuatan tutup man-hole
B.       Perbaikan/Penggantian Tutup pada Saluran Terbuka yang Tertutup
Tahap pelaksanaan:
a.         Ukurlah tutup saluran yang rusak
b.         Bahan yang diperlukan semen PC, pasir, kerikil/split, papan, kaso, besi beton, cangkul, sendok beton
c.         buat cetakan saluran
d.         Pasan besi beton sesuai dengan kebutuhan
e.         Buat adukan coran beton dengan perbandingan 1 semen:  2 pasir : 3 kerikil/split
f.          Corkanlah adukan kedalam cetakan
g.         Bukalah cetakan papan adukan setelah coran beton berumur minimal 7 hari
h.         Pasang tutup saluran ke tempatnya
i.           Rapikan bekas dan peralatan pembuatan tutup saluran
8.        PEMELIHARAAN KOLAM ATAU WADUK RETENSI
A.       mengangkat sampah dan kayu-kayu dari waduk/situ/kolam
1.      Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop , linggis, tali rafia, gerobak dorong  roda satu, karung plastic, palu, garpu, jaring, perahu, dayung, baju, pelampung, sepatu boat, topi pengaman,  gergaji kayu, alat control, alat angkut.
2.      Tahap Pelaksanaan
·           Gunakan perahu yang dapat menbawa minimal 2(dua) petugas pendayung dan pengangkat sampah
·           Angkat sampah terapung dan gulma kedalam perahu dengan serokan
·           Tarik dengan kayu-kayu besar di pinggir kolam yang sulit dimasukkan ke perahu
·           Potong dengan gergajipohon-pohon dan ranting-ranting yang sulit diangkatdari kolam tersebut.
·           Ambil sampah yang adasaringan sampah pada mulut inlet
·           Masukkan sampah kedalam karung plastic dan ikat
·           Angkut sampah tersebut dengan pikul jika lokasi waduk dekat dengan jalan yang dapat dilalui dump truck atau dengan gerobak dorong beroda tunggal bila lokasi waduk jauh dari jalan
·           Angkut sampah kedalam truck dan buang ketempat pembuangan akhir.
B.     Mengangkat lumpur sedimen dari kolam retensi
1)        Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu yang bias digotong 2(dua) orang, control, paku, tali rafia, tangga kayu/bambu, sepatu boat, topi pengaman, gergaji kayu, alat control, alat angkut. Sedangkan tenaga disiapkan tiap regu terdiri 1 (satu) mandor dan 7 pekerja.




2)   Tahap pelaksanaan
         Tutup pintu di mulut pemasukan (inlet)
         Buak pintu pada pengeluaran (outlet)
         Siapakan 2-3 regu
         Gali Lumpur pada kolam dimulai dari pinggir kolam masing-masing regu menuju ke tengah kolam
         Masukkan sedimen yang sudah berada di pinggir kolam ke dalam karung palstik dan ikat
         Naikkan karung plastik tersebut dengan katrol ke atas
         Pikul karung tersebut ke dekat alat angkut (dump truck) bila dekat lokasinya atau dengan gerobak bial lokasi kolam jauh dari jalan
         Naikkan karung plastik
C.    Perbaikan Dinding Kolam yang Rusak
1) Persiapan
 Peralatan yang digunakan adalah cangkul; skop; linggis; kotak kayu yang bisa digotong 2 orang; katrol; paku; karung plastik; tali rafia; tangga kayufbambu; sepatu boat; topi pengaman; gergaji kayu; alat katrol; alat angkut. Sedangkan tenaga disiapkan tiap regu terdiri dari 1 (satu) mandor dan 7 (tujuh) pekerja dan bahan material untuk 'perbaikan yaitu pasangan batu kali; adukan pasangan dengan perbandingan 1 pasir : 2 semen ; adukan untuk cor beton perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3-4 split.
2) Tahap pelaksanaan :
·         Bersihkan bagian yang rusak
·         Padatkan tanah dasar tempat yang akan diperbaiki
·         Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang karung pasir dua lapis yang diantaranya diisi tanah fiat
·         Buang air bagian dalam tanggul agar kering di tempat bekerja
·         Buat adukan di pinggir kolam 1 ember semen : 2 pasir
·         Pasang pasangan batu belah dan buat siar tmbul
·         Rapihkan kembali sisa adukan yang tidak terpakai
·         Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering
·         Dengan mengangkat karung pasir sebagai tanggul, naikkan benda dan peralatan serta karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi
·         sedimen ke dalam dump truck dan buang pada tempat pembuangan yang telah ditentukan




9.     PEMELIHARAAN P1NTU AIR
A.      Tata Cara Membuka dan Menutup Pintu Air
 l) Langkah kerja operasi pintu air
         Buka kunci (gembok) pada pemutar pintu air
         Tutup pintu air apabila saluran atau waduk akan dikeringkan
         Bukalah pintu air apabila tinggi muka air di saluran atau waduk melampaui tinggi jagaan
         Bila muka air sudah harnpir limpas maka pintu air harus dibuka agar air tidak merusak tanggul waduk/saluran
 2) Membuka dan menutup pintu air di percabangan saluran
         Apabila salah satu saluran yang tidak berpintu muka airnya hampir mendekati bibir saluran maka bukalah pintu air agar aliran terbagi lewat pintu percabangan
         Bukalah pintu air penggelontoran agar kotoran di saluran atau air yang berbau busuk dapat dihanyutkan
         Tutup kembali pintu setelah penggelontoran selesai
B. Pemeliharaan Pintu Air dan Saringan Sampah
a.       Peralatan dan bahan Peralatan sebagai berikut: kuas cat; pengerok cat; sedangkan bahan yang diperlukan pelumas; ampelas; cat; dempul/plamir.
b.      Pelaksanaan:
         Lumuri dengan pelumas (gemuklstempet) stang ulir, gigi penggerak dan gigi stir
         Periksa bagian pintu air dan saringan sampah yang berkarat
         Bersihkan bagian pintu dan saringan sampah
         Laburkan pelamir agar permukaan plat menjadi rata
         Lakukan pengecatan dengan cat anti karat
C, Pemeliharaan kebersilian pintu air dan kolam penenang
 Langkah kerja :
 • Gunakan galah yang diujungnya dipasang cangkul garpu
 • Tarik sampah ke atas dengan galah tersebut
 • Masukkan tumpukkan sampah kedalam karung plastik


         Bawa karung plastik sampah dengan dipikul atau gerobak dorong ke dalam alat angkut (dump truck)
         Buang sampah pada tempat pembuangan yang sudah ditentukan
D. Perbaikan Ringan Pintu Air dan Saringan Sampah
 Perbaikan dilakukan pada bagian yang rusak oleh karat maupun oleh benda-benda hanyut lainnya.
Langkah kerja:
         Lakukan perbaikan pada musim kemarau
         Pasang balok penyekat di sebelah hulu pintu
         Pasang balok penyekat disebelah hilir
         Isi diantara tiap-tiap balok penyekat dengan dengan tanah liat hingga kering pada bagian rongga pintu
         Siapkan bahan sebagai berikut : plat baja; baja kanalibaja sedangkan alat sebagai berikut alat pengelas dan tabung gas karbit
         Potong bagian yang rusak dengan alat pengelas
         Potong baja atau balok baja yang akan digunakan untuk mengganti yang rusak dengan alat pengelas
         Ganti bagian yang rusak tersebut
         Lakukan proses pengecatan seperti di atas
         Proses pengecatan kering, bukalah balok-balok penyekat (stop log)
         Rapihkan semua peralatan dan bahan yang tak terpakai serta bawa ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan

E. Pemeliharaan Pintu Klep
Pintu klep terdiri dari: baja plat dengan rangka baja kanal untuk saluran koker dan baja cor untuk bentuk bundar.
Langkah pekerjaan
         Siapkan bahan seperti pelumas dan cat anti karat
         Lumuri poros pintu atau engsel pintu dengan gemuk/stempet
         Angkatlah dan tutup pintu untuk mengetes macet tidaknya pintu atau engsel
         Angkat pintu dan beri tunjangan
         Bersihkan bagian yang berkarat dengan kertas gosoldampelas
         Catlah seperti pintu sorong

10. PEMELIHARAAN POMPA
Institusi pengeloia pompa harus jelas organisasinya, sebab sifatnya non komersial sehingga dibutuhkan sumber daya manusia dan dana. Sedangkan instalasi pompa air terdiri dari: rumah pompa dan bangunan penunjang antara lain kolam penenang; saringan sampah; pipa inlet; pipa outlet dan pintu air di ifnlet dan outlet.
Operator pompa bergantung dari jumlah dan sistem pengoperasian, seperti pompa tunggal dibutuhkan operator minimal 2 orang sedangkan dengan 2 pompa tergantung dari sistem yang digunakan yaitu bila kendali terpusat cukup 2-3 orang operator dan kendali terpisah minimal 2 orang operator setiap pompa.
Untuk tenaga penggerak dapat berasal dari listrik PLN yang dapat menjain 24 jam dan dari listrik pernbangkit lokal (diesel)
A.    Tata Cara Pengoperasian Poropa
Tata cara pengopersian pompa yaitu:
·         Perhatikan ketinggian minimum muka air pada papan duga air di kolam penenang
·         Menghidupkan mesin pompa, apabila ketinggian minimum dilampaui dan hujan masih belum reda maka tekan tombol untuk menghidupkan mesin pompa, masukkan gigi koplingnya secara teratur
·         Pengaturan kapasitas: aturlah besar kecil bukaan katup (klep) penahan air; aturlah kecepatan yang masuk sarna dengan yang air yang dipompa keluar
·         Matikan mesin pompa apabila permukaan air dalam inlet telah turun pada ketinggian rninimai pemompaan dengan mengurangi kecepatan mesin
·         Tutup klep secara perlahan sampai pada tidak tidak terdengar bunyi berituran air
·         Matikan mesin pompa dengan menekan tombol listrik

B.     Pemeliharaan pompa drainase
1)      Pemeriksaan pendahuluan
·      Bersihkan saringan sampah pada saringan sampah inlet
·      Bersihkan lubang isap pompa air pada endapan lumpur
·      Pemeriksaan sistem listrik, sebelum pompa dioperasikan periksalah kabel-kabel listrik jangan sampai ada yang putus
·      Periksalah perlengkapan penunjang seperti tampu-lampu di ruangan tidak ada yang mati.


·         Periksa minyak pelumas bantalan dan gemuk (stempet) harus pas ukurannya
·         Periksa putaran poros dan putar dengan tangan harus halus sebagai pertanth belum ada ada yang aus
·         Periksalah kualitas dan kuantitas air pendingin harus sesuai dengan baik dan tidak • Periksalah kualitas dan kuantitas air pendingin harus sesuai dengan persyaratan
·         Periksa katup sorong pada pipa isap, pastikan keadaan terbuka penuh
·         Karena pompa drainase secara umum adalah pompa aksial maka katup keluar harus dalam keadaan terbuka penuh

2)      Pemeriksaan kondisi operasi
·         Perhatikan tekanan keluar dan tekanan isap harus sesuai atau mendekati harga yang telah ditetapkan dan takkan harus tetap (stabil)
·         Periksalah kebocoran packing pada sambungan pipa
·         Periksalah bantalan poros mesin jangan sampai ada yang bocor
·         Periksalah bantalan poros pornpa antara mesin dan pompa (aksial) jangan ada yang bocor
Periksalah getaran dan bunyi, getaran harus sehalus mungkin dan tidak menimbulkan bunyi yang aneh Periksalah suhu bantalan dan poros pompa  dengan meraba bendanya.


Comments

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA CINTA SEGITIGA DAN PERSAHABATAN

CINTA SEGITIGA DAN PERSAHABATAN ADEGAN I PAGI-PAGI SAAT LIBURAN DI BANDUNG,RADIT MENGAJAK ARYA UNTUK JOGING DI TENGAH JALAN. MEREKA BERTEMU DENGAN DUA CEWEK YANG CANTIK, YAITU VIONA DAN LIA. LALU MEREKA BERKENALAN. Radit    : “pagi-pagi gini , jogging yuk....!” Arya     : “bentar, aku cuci muka dulu yachhh,.....” (   SUASANA DISAAT JOGGIMG ) Arya     : “eh dit....! ada 2 cewek cakep tuh, kita kenalan yuk!!” Radit    : “kamu tu ya, kalau lihat cewe cakep, kaya lihat uang satu meliar aja.....” Arya     : “tapi kamu mau khan....???” Radit    : ”yach...!!! itukan naluri laki-laki....” Arya     : “kalau gitu let’s go..........!!!” (MEREKA KEMUDIAN BERLARI MENDEKATI KEDUA CEWEK ITU) Viona    : “eh, lihat deh....! ada cowok lari ke arah kita lho...??” Lia        : “emang kenapa? Biar aja, mereka satu sekolah sama kita khan...???” Viona    : “lihat yang satu, ganteng lho.........” Arya     : “hai......... kita boleh kenalan nggak.....?” Viona    :

Tugas Terstruktur Menggambar kontruksi bangunan air (Saluran Irigasi)

     KATA PENGANTAR بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم Alhamdulillahirobbil ‘alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha membolak-balikkan hati hamba-Nya dan Yang Maha menuntun hati, akal, pikiran hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Kita berlindung kepada-Nya agar senantiasa rahmat dan ampunan menaungi kita. Maha Besar dan Maha Pandai ALLAH SWT yang telah mempermudah pengerjaan tugas besar ini, sehingga dapat selesai sesuai harapan dan tepat waktu. Dalam proses pengerjaan tugas besar ini, kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan, khususnya kepada: 1.              Ayah dan Ibu yang telah mendukung baik secara mental, moral, do’a maupun materil. 2.              Kakanda senior yang selalu membantu dan mengajarkan bagaimana cara penggambaran bangunan air secara sukarela. 3.              Lutfi Hair Djunur, ST., MT sebagai Dosen dan Asisten tugas. Penggambar menyadari bahwa masih ada berbagai kekurangan baik dari segi penggambaran

TUGAS BESAR PERENCANAAN BENDUNGAN 1

KATA PENGANTAR             Alhamdulillah kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Terstruktur Perencanaan Bendungan 1 dapat diselesaikan dengan baik.             Tak Lupa penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas ini. Hal yang sama juga penulis haturkan kepada Dosen Mata Kuliah Perencanaan Bendungan yang telah memberikan pemahaman sehingga pengetahuan penulis tentang hidrologi lebih meningkat.             Selaku manusia biasa, tentunya penulis tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan Tugas berikutnya. Billahi Fii Sabilil Haq Fastabiqul Khaerat Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !                      Makassar,      Januari 2019                                                                                 Penyusun SOAL    BAB I PENDAH