Waktu itu perjalanan spritul antara saya dengan Rane Descartes 😅.
“Gunung yang tinggi, hamparan rumput, pepohonan hijau, yang semuanya nampak indah dari kejauhan. Dan aku pun mulai meragukan semua itu.” Kata Rane Descartes.
Dia meragukan yang dia lihat, yang dia dengar dan apa yang semua dia rasa, bahkan dia meragukan keberadaan dirinya yang sedang duduk, tersenyum manis dibawah pohon. “Iya, karena kadang-kadang aku berpikir bahwa mimpi ku seperti itu juga, ketika bermimpi, rasa-rasanya nyata bukan seperti mimpi, padahal aku ada ditempat tidur. Tidak ada yang mebatasi sebagi penegas antara sedang bermimpi atau terjaga (tidak bermimpi). Siapa yang dapat menjamin kejadian-kejadi
an waktu terjaga sebagaimana kita alami ini adalah kejadian-kejadi an yang sebenarnya, jadi bukan mimpi ? tidak ada perbedaan yang jelas antara mimpi dengan terjaga.”
Itu Rane Descartes yang masih tidak percaya dan meragukan semua keadaan.
“Tapi dari semua itu ada satu yang tidak mungkin saya ragukan yaitu keragu-ragunya saya itu sendiri.” Dia tidak meragukan bahwa dia benar ada, yang sedang berpikir itu. Setidaknya “aku yang meragukan” semua persoalan tersebut bukanlah hasil tipuan melainkan sebuah kepastian. Semakin kita dapat meragukan segala sesuatu maka semakin pastilah bahwa kita yang meragukan itu adalah ada dan bahkan semakin mengada.
Hingga muncul quots, “Cogito ergo sum” (aku berfikir, maka aku ada).
Rane Descartes, filsuf Perancis dan dijuluki sebagai Bapak filsafat modern, yang mengajarkan teori kebenaran, yaitu tidak boleh memulai segalanya dengan kepercayaan, tetapi dengan keraguan (skeptis).
“Gunung yang tinggi, hamparan rumput, pepohonan hijau, yang semuanya nampak indah dari kejauhan. Dan aku pun mulai meragukan semua itu.” Kata Rane Descartes.
Dia meragukan yang dia lihat, yang dia dengar dan apa yang semua dia rasa, bahkan dia meragukan keberadaan dirinya yang sedang duduk, tersenyum manis dibawah pohon. “Iya, karena kadang-kadang aku berpikir bahwa mimpi ku seperti itu juga, ketika bermimpi, rasa-rasanya nyata bukan seperti mimpi, padahal aku ada ditempat tidur. Tidak ada yang mebatasi sebagi penegas antara sedang bermimpi atau terjaga (tidak bermimpi). Siapa yang dapat menjamin kejadian-kejadi
Itu Rane Descartes yang masih tidak percaya dan meragukan semua keadaan.
“Tapi dari semua itu ada satu yang tidak mungkin saya ragukan yaitu keragu-ragunya saya itu sendiri.” Dia tidak meragukan bahwa dia benar ada, yang sedang berpikir itu. Setidaknya “aku yang meragukan” semua persoalan tersebut bukanlah hasil tipuan melainkan sebuah kepastian. Semakin kita dapat meragukan segala sesuatu maka semakin pastilah bahwa kita yang meragukan itu adalah ada dan bahkan semakin mengada.
Hingga muncul quots, “Cogito ergo sum” (aku berfikir, maka aku ada).
Rane Descartes, filsuf Perancis dan dijuluki sebagai Bapak filsafat modern, yang mengajarkan teori kebenaran, yaitu tidak boleh memulai segalanya dengan kepercayaan, tetapi dengan keraguan (skeptis).
Comments
Post a Comment